1. Statistika parametrik -> ilmu
statistika yang mempertimbangkan jenis sebaran/distribusi data, yaitu apakah
data menyebar normal atau tidak. Pada umumnya, Jika data tidak menyebar normal,
maka data harus dikerjakan dengan metode Statistika non-parametrik, atau
setidak2nya dilakukan transformasi agar data mengikuti sebaran normal, sehingga
bisa dikerjakan dg statistika parametrik.
Contoh metode statistika parametrik:
uji-z (1 atau 2 sampel), uji-t (1 atau 2 sampel), korelasi pearson, Perancangan
Percobaan (1 or 2-way ANOVA parametrik), dll.
2. Statistika non-parametrik ->
adalah statistika bebas sebaran (tdk mensyaratkan bentuk sebaran parameter
populasi, baik normal atau tidak). Statistika non-parametrik biasanya digunakan
untuk melakukan analisis pada data berjenis Nominal atau Ordinal. Data berjenis
Nominal dan Ordinal tidak menyebar normal.
Contoh metode Statistika
non-parametrik: Binomial test, Chi-square test, Median test, Friedman Test, dll.
Singkat kata perbedaannya
kalau datanya memiliki sebaran atau distribusi normal, maka digunakan
statistika parametrik. Kalo data tidak memiliki sebaran normal, maka digunakan
statistika nonparametrik.
Sumber:
http://sandiprasetya.wordpress.com/2012/06/30/perbedaan-statistik-non-parametrik-dan-parametrik/
Sumber:
http://sandiprasetya.wordpress.com/2012/06/30/perbedaan-statistik-non-parametrik-dan-parametrik/
0 komentar:
Posting Komentar